Lapor Pak Ansar! Ada Oknum Pejabat PUPR Kepri ‘Alergi” Wartawan

Sekretaris Dinas PUPR Provinsi Kepri Rodi Yantari

Semangat Gubernur Ansar Ahmad yang ingin selalu menggandeng insan pers sebagai mitra menyebarkan informasi pembangunan dan kinerja, ternyata belum sepenuhnya diikuti oleh pejabat di jajaran Pemerintah Provinsi Kepri. Pasalnya, sekretaris Dinas PUPR Kepri menunjukkan sikap yang bertolak belakang.

Rodi Yantari yang baru menjabat sebagai sekretaris PUPR Kepri ini terkesan alergi kepada wartawan saat hendak di temui. Mirisnya lagi, lebih memilih kucing-kucingan demi menghindari untuk di konfrimasi.

Berawal, ketika Rodi Yantari hendak di temui, Rabu (17/11/21), ternyata sedang melakukan rapat kerja diruangnya. Infomasi yang diberikan oleh staff yang ada saat itu, dia sedang rapat melalui aplikasi zoom.

“Tunggu saja ya, bapak lagi rapat saat ini. Nanti akan kami sampaikan kepada bapak, silakan ke ruang tunggu saja,” ujar salah satu pegawai di depan ruangan sekretaris Dinas PUPR Kepri, Dompak, Tanjungpinang.

Oleh karena Rodi Yantari lumayan sulit ditemui, ada berinisiatif untuk tetap menunggu di sekitaran ruangan itu. Namun staff yang lain kembali menawarkan untuk menunggu di tempat yang sudah disediakan.

“Biasanya semua tamu yang datang menanti di tempat ini. Pasti saya sampaikan kepada bapak kalau ada tamu, nanti bapak akan datang ke sini,” ujarnya meyakinkan.

Berselang waktu yang cukup lama, kembali berinisiatif menanyakan kembali, apakah bersedia untuk di konfirmasi. Namun jawaban yang diberikan oleh staf diruangan itu cukup membuat penasaran.

“Bapak sudah keluar menuju ruang tunggu, apa tidak jumpa ya. Atau bapak belok, tidak lewat situ,” ujar pegawai yang bekerja diruang itu serasa tidak ada beban.

Faktanya memang Rodi Yantari tidak ada melewati ruang tunggu yang dimaksud. Mungkin saja sudah diberitahu ada wartawan hendak bertemu, namun memilih menghindar, atau tidak disampaikan sama sekali.

“Padahal konfirmasi ini untuk melakukan check and balance sesuai etika berjurnalistik. Sangat disayangkan, sikap dan tingkah ini tidak menunjukkan etika seorang pejabat,” ujar Edy Manto yang turut dalam upaya konfirmasi itu.

Menurut Edy, walaupun saat ini Rodi Yantari telah menjabat sekretaris, namun isi konfirmasi saat dia menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas PUPR Kepri. Terkait pada analisis dampak lingkungan (Amdal) pada program pembangunan jembatan Batam-Bintan (Babin).

“Infomasi yang telah dihimpun, Rodi yang mengetahui seluruh urusan terkait Amdal untuk jembatan Babin itu. Jadi kita ingin bertanya progres dan tahapan soal Amdal dimaksud,” kata Edy Manto lagi.

Edy Manto katakan, tidak menjadi soal jika Rodi Yantari tidak bersedia untuk ditemui. Disayangkan, slogan Gubernur Ansar yang menginginkan jajarannya selalu terbuka atas koreksi dan kritikan, tenyata tidak berjalan di dinas PUPR Kepri.

“Slogan itu akan kandas jika jajaran pejabat di Kepri mencontohkan seperti ini. Apa mungkin pak gubernur kita mau orang macam ini yang akan menyonsong programnya,” kata Edy.

Kononnya lagi, Rodi Yantari juga digadang gadangkan bakal menjabat Kadis PUPR Kepri. Berharap kepada Gubernur Kepri Ansar Ahmad agar mau memperhatikan sikap pejabat di jajarannya.

Jika Kepri sudah dinobatkan sebagai Provinsi Terbaik dalam Indeks Kebebasan Pers tahun 2021 ini, pejabat harusnya mau mewujudkan keterbukaan untuk pemerintahan yang bersih. Ini malah alergi wartawan. (DG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *