Rehat Sejenak, Soerya Respationo Rasakan Air Hangat di Desa Berindat
Provinsi Kepulauan Riau memiliki banyak destinasi wisata. Baik wisata bahari, alam hingga sejarah, dan religi yang banyak menarik minat wisatawan mancanegara dan domestik.
Salah satunya seperti yang berada di Kabupaten Lingga, ada pemandian air panas di Desa Berindat, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga.
Untuk mencapai lokasi pemandian yang berukuran 40 x 60 meter persegi menempuh jarak 4 kilometer dari pusat kota. Pengunjung disuguhkan dengan pemandangan yang menarik.
Terlihat ada empat kolam yang memiliki suhu yang berbeda-beda. Mulai dari suhu rendah, sedang dan tinggi, serta kolam khusus anak-anak yang tidak panas.
Air panas di pulau yang pernah menjadi daerah penghasil timah terbesar di Kepri, diketahui bersumber dari mata air belerang asli. Dapat digunakan sebagai alternatif untuk obat berbagai jenis penyakit kulit.
Selain itu, kandungan dari belerang alami yang terdapat di kolam air panas ini juga
dapat untuk merefleksi diri. Sebab aturan di bawah rerimbunan pohon yang rindang dan alami membuat pengunjung menjadi lebih nyaman.
Hal inilah yang menginspirasi Cagub Kepri M Soerya Respationo untuk
merefleksi diri disela-sela kunjungannya ke Kabupaten Lingga.
Bersama Widiastadi Nugroho dan tim SInergi, Pria yang berpasangan dengan Iman
Sutiawan ini pun menjajal
Pemandian air panas tersebut.
Meski dengan hanya merendamkan kaki selama 30 menit, ekspresi kesegaran langsung terpancar dari wajah Bapaknya Wong Cilik ini.
“Hangat airnya Romo. Tapi khasiatnya juga bagus untuk kesehatan. Karena bersumber
dari mata air belerang asli,” jelas Rusmaidi Melong, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Hutan Tahfidz Halimatussa’diyah saat menemani rombongan, Jumat (6/11/20) sore.
Pihaknya pun berada, setiap musim libur dan akhir pekan banyak dari masyarakat memanfaatkan Pemandian Air Panas ini.
Berdasarkan pantauan dilokasi, di Pemandian Air Panas ini sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung yang terbilang cukup memadai.
Mulai dari pondok bambu yang digunakan untuk beristirahat, tempat ibadah hingga kantin yang menawarkan berbagai jenis makanan hingga cemilan selama di lokasi.
Untuk masuk ke daerah lokasi ini, setiap pengunjung diwajibkan membayar Rp 5.000 per orang.
Sumber: istimewa
Editor: redaksi