Walau Mesin Baru Beroperasi Listrik Tetap Siaga, PLN : Solusinya Mesin 4 Mega Yang Akan Beroperasi di SP 1
Ranai, poroskepri.com – Sengaja Bupati Natuna, Wan Siswandi, menghadirkan manager UP3 PLN Tanjung Pinang, Afrizal Pasa, pada acara kegiatan pelaksanaan Keputusan Keadilan Restoratif dan kegiatan Coffee Morning bersama Forkopimda Natuna serta Tokoh Masyarakat. Di Aula Kajari Natuna, Jumat (11/8/2023).
Menurut Wan Siswandi, semua orang membutuhkan listrik, tak terkecuali orang-orang yang ada di Kantor Kejaksaan Negeri Natuna. Sebelum mempersilahkan Afrizal Pasa kedepan untuk menjelaskan kondisi listrik di Natuna, dirinya terlebih dahulu menceritakan upaya pemerintah daerah dalam memenuhi kebutuhan listrik di Natuna.
“Untuk memenuhi kebutuhan Listrik, sepenuhnya adalah tanggung pihak PLN. Namun demikian untuk percepatan dalam hal pemenuhan kebutuhan listrik semua masyarakat, Pemerintah daerah, tentunya saya sebagai Bupati tidak tinggal diam. Buktinya, kita jumpa pak Luhut, Muldoko, Erik Tohir hingga Manager-manager PLN di Pusat sana,” ungkapnya
Lanjutnya, hasil dari pertemuan demi pertemuan dengan mentri-mentri tersebut, Natuna dapat bantuan listrik sebesar 10 mega whatt.
Hal itu telah dibuktikan pemerintah pusat kata Wan Siswandi. Pengiriman pertama, mesin berkapasitas 2 mega what sudah sampai di Natuna.
“2 mega sudah dikirim ke Natuna, dan listrik sempat normal walaupun dengan kondisi siaga. Dengan berjalan waktu, ternyata ada lagi mesin yang rusak, jadi kondisi listrik di Natuna kembali lagi ke awal, yaitu terpaksa melakukan pemadaman bergilir,” jelasnya.
Lalu sambung Wan Siswandi, tadi malam (Kamis, 10/8/2023) mesin berkapasitas 2 mega what lagi juga sudah didatangkan dari Batam.
“Jadi total sudah 4 mega lebih,” ucapnya.
Upaya pemda tak hanya sampai disitu, lahan seluas 2 hektare di daerah SP 1 juga disiapkan pemerintah untuk pihak PLN. Yakni untuk pengoperasian mesin PLN sebesar 4 mega nantinya.
Menanggapi hal tersebut, Manager PLN Tanjung Pinang, Afrizal Pasa, menjelaskan bahwa semua pihak yang ada di PLN bekerja harus sesuai dengan prosedur.
“Jadi tetap butuh proses, contoh untuk mendatangkan mesin yang dari Tanjung Uncang Batam, itu kami harus berkoordinasi ke berbagai pihak yang terkait, agar tidak ada benturan baik di administrasi baik juga pada saat kami bekerja dilapangan,” ujar Afrizal Pasa.
Diperkirakannya dalam waktu 2 atau 3 hari kedepan, mesin yang baru datang di Natuna sudah bisa beroperasi.
“InsyaAllah 2 atau tiga hari selesai, kami telah berupaya untuk melakukan percepatan,” jelasnya
Untuk diketahui kata Afrizal Pasa, mekipun mesin dari Batam sudah beroperasi natinya, listrik di Natuna tetap dalam kondisi siaga, belum surplus.
“Solusinya, mesin sebesar 4 mega yang akan dioperasikan pada Oktober di daerah SP 1,”
Laporan : Mon.