Mudahan Cepat Terwujud, Selain Tingkatkan PAD Pabrik Pengalengan Ikan Selat Lampa Serap 500 Tenaga Kerja
(Bupati Kabupaten Natuna, Wan Siswandi)
Natuna, Poroskepri.com – Beberapa bulan yang lau, Bupati Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Wan Siswandi didampingi Sekda Natuna, Boy Wijanarko, panggil seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk melakukan rapat mendadak.
Adapun maksud dan tujuannya untuk menyatukan pemikiran dalam mendukung rencana pembangunan pabrik pengalengan ikan di Selat Lampa, ujar Wan Siswandi ke pada wartawan Poroskepri, Senin, (28/11/2022) di ruangan kerja Bupati Natuna. Jalan Batu Sisir Bukit Arai – Ranai.
Pada kesempatan itu kata Wan Siswandi, pihak dari investor yang akan membangun pabrik pengalengan ikan dari jakarta juga hadir untuk memaparkan tentang rencana pelaksanaan pengembangan sektor perikanan di Natuna.
“Saya sampaikan, bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna mendukung penuh rencana pembangunan pabrik pengalengan ikan tersebut,” jelas Wan Siswandi.
Kehadirian kepala OPD dalam rapat tersebut diminta Wan Siswandi, untuk segera mengakomodir segala administrasi yang menjadi kewenangan Pemda Natuna secepatnya.
“Kenapa kita sangat mendukung hal ini, karena saya diberitahukan bahwa pada saat pabrik ini beroperasi akan menyerap tenaga kerja sebanyak 500 orang karyawan, dan ini akan menjadi peluang anak daerah,” ungkap Wan Siswandi.
Selain itu kata Wan Siswandi, secara bertahap pihak investor akan mendatangkan 100 kapal dengan bobot 50 hingga 100 GT untuk beroperasi di Natuna. Kapal tersebut untuk menyuplay ikan ke pabrik nantinya.
Namun demikian Wan Siswandi menegaskan, untuk menghindari gesekan dengan nelayan lokal, dirinya meminta kepada investor untuk komitmen pada perjanjian yang sudah disepakati agar kapal-kapal tersebut beroperasi diatas 30 mil dari bibir pantai. Karena area tersebut adalah tempat nelayan lokal memancing.
“Disamping menyerap tenaga kerja, kita berharap pendapatan pelaku ekonomi di Natuna meningkat, karena dari setiap kapal butuh logistik, diperkirakan sekitar 30 juta perbulanya,” jelas Wan Siswandi.
Bicara mengenai Pendapat Asli Daerah (PAD), Wan Siswandi yakin apabila pabrik pengalengan ikan tersebut beroperasi akan berdampak positif bagi daerah.
“Karena, pemerintah pusat telah menetapkan para nelayan ini untuk sandar dan bongkar muat ikan mereka di Natuna, termasuk ekspor ikanya dari Natuna, hal ini tentu akan meningkatkan PAD kita,” terang Wan Siswandi.
Wan Siswandi meminta, agar seluruh kepala OPD sosialisasikan hal ini kepada seluruh masyarakat agar paham dan tidak menjadi konflik nantinya, serta ambil peran sesuai dengan tupoksi masing-masing dinas.
Pada pertemuan itu sebut Wan Siswandi, perwakilan dari investor sangat berterima kasih atas dukungan yang dibarikan pemda Natuna.
Dan mereka datang ke Natuna sekalian untuk memastikan kondusi lapangan, termasuk terkait izin pembangunan serta operasional pabrik yang akan dibangun.
Sementara itu perusahaan perikanan asal Jakarta itu kata Wan Siswandi, akan mempercepat proses produksi di Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.
“Hal ini dikatakan langsung oleh Direktur utama PT. Wira Putra Bahari, Jamil Abdul Rozaq, pada saat pertemuan itu,” jelas Wan Siswandi.
Diharapkannya pada awal tahun 2023 perusahaan tersebut sudah mulai bergerak.
“Untuk itu, pihak perusahaan terlebih dahulu memastikan semua kebutuhan tersedia di Natuna,” ujar Wan Siswandi.
Namun karena keterbatasan daya tampung coldstorage di SKPT, maka untuk tahap awal produksi direncanakan baru 4-5 kapal yang akan sandar mensuplai pasokan ikan.
Sementara itu dari Juwana saja sudah 100 kapal kata Wan Siswandi, belum masuk dengan Rembang, Tegal, Indramayu dan yang lain. Nanti mereka menyesuaikan dengan kapasitas disini, jangan sampai suplai ikan banyak tapi kapasitas produksi tidak mampu.
Kedepan, pihaknya kata Wan Siswandi, berencana investasi coldstorage berkapasitas 3.000 ton. Untuk sementara ini agar prosesnya cepat berjalan, akan memanfaatkan fasilitas yang ada.
“Saya harap tak ada kendala, sehingga proses pembangunan pabrik ikan di Selat Lampa tak ada hambatan. Karena ini sangat menguntungkan daerah,” pungkasnya.
Mon.