Buat Masyarakat Resah, Pemilik Penginapan Feliona Dipanggil Lurah Ranai

Natuna, Poroskepri.com – Pemilik Penginapan Feliona, Dedi Yanto biasa disapa Atet, mengakui ada beberapa orang anak dibawah umur menginap di penginapan miliknya yang ada di daerah Jemengan-Ranai, jalan Wan M. Benteng Kecamatan Bunguran Timur Kabupaten Natuna.

Tetapi kata Atet, masuknya anak dibawah umur tersebut ke penginapan, diluar sepengetahuannya. Dirinya mengatakan, pengelola penginapannya tidak pernah menerima tamu yang akan check-in kamar, kalau tamu tersebut tidak bersedia meninggalkan KTP nya di resepsionis.

“Bukan anak ini yang buka kamar. Yang buka kamar itu orang dewasa. Karena kita mewajibkan setiap tamu yang akan menginap wajib memiliki KTP. Tetapi, setelah ia mendapat kunci kamar, orang ini mengajak kawannya untuk ngumpul-ngumpul. Bisa saja mereka dipengaruhi minuman, taulah orang kalau sudah ngumpul dan dipengaruhi minuman. Pasti ada suara-suara yang tidak tepat pada waktunya, hingga mengganggu jam istirahat warga sekitar,” jelas Atet saat dikomfirmasi oleh media Poroskepri.com Rabu (25/5)2022).

Karena sudah berulangkali membuat warga setempat jadi resah, hingga warga bersama ketua RT berinisiatif untuk menegur.

“Mungkin anak ini merasa telah membayar kamar, mereka tak terima ditegur warga. Terserahlah, kamikan bayar disini,” cerita Atet.

Karena tegurannya tak diindahkan oleh tamu tersebut dan demi terciptanya Keamanan dan ketertiban Masyarakat (Kamtibmas), warga setempat bersama ketua RT melaporkan kejadian tersebut ke kantor Lurah Ranai Kota.

“Berdasarkan itulah, saya selaku pemilik penginapan dipanggil untuk datang ke kantor Lurah. Supaya terciptanya Kamtibmas, pada rapat itu saya ucapkan terima kasih karena telah dipanggil. Dan saya juga mengizinkan apa bila dari pihak kelurahan atau misalnya dari Satpol untuk bisa stanbay disitu atau bisa juga melakukan patroli rutin sehingga kejadian itu tidak terulang lagi,” ujar Atet.

Dan dirinya juga mengatakan pelecehan anak dibawah umur yang pernah terjadi dipenginapannya pada tahun lalu itu, yang check in kamarnya juga orang dewasa.

“Makanya, yang buka kamar itu terlibat. Karena setelah dia ambil kamar, kuncinya diberikan ketemannya. Temannya ini ternyata bawa anak yang masih dibawah umur. Dan, entah dipengaruhi apa, sehingga anak tersebut dilecehkan pada saat itu,” jelasnya.

Mon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *