Gubernur Kepri Dukung Percepatan Rehabilitasi Mangrove Indonesia 

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kepri Hasan mewakili Gubernur Kepulauan Riau di acara Workshop Nasional dalam rangka memperingati Hari Pers

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) bekerja sama dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menggelar Workshop Nasional dalam rangka memperingati  Hari Pers Nasional (HPN), Kamis, (20/1/2022).

Sinergitas PWI dan BRGM ini  mengangkat tema workshop nasional ‘Peran Insan Pers Dalam Membangun Inisiatif Kolaborasi Percepatan Rehabilitasi Mangrove Berkelanjutan’, yang dilaksanajan di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta.

Dalam kesempatan ini, Kehadiran Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad diwakili oleh Kepala Dinas Komubikasi dan Informatika (Diskominfo) Hasan, S.Sos dan Hendri, ST selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

Usai kegiatan workshop, Kepala Dinas Kominfo Kepri mengatakan bahwa kehadiran (Pemprov Kepri) dalam kegiatan ini adalah sebagai bukti sangat mengparesiasi PWI dan BRGM, yang mana telah mengundang dalam rangkaian Hari Pers Nasional.

“Peringatan HPN sekaligus workshop nasional tentang rehabilitasi mangrove berkelanjutan ini sangat matching (selaras) dengan semangat Pemprov Kepri sebagai daerah yang wikayahnya di dominasi wilayah laut. Dan memiliki hamparan hutan mangrove yang luas,” kata Hasan.

Selain soal mangrove, lanjutnya, ia merasa perlu hadir di acara ini sebagai bentuk apresiasi kepada para insan pers, yang ternyata cukup peka dengan keberadaan mabgrove di Indonesia.

“Hutan mangrove sangat banyak manfaatnya. Selain menahan abrasi, menurunkan pemanasan global, juga yang pasti menjadi tempat berlindung ekosistem air yang ada,” papar Hasan.

Hasan mengatakan bahwa rehabilitasi mangrove merupakan program Presiden Joko Widodo disetiap daerah, Kepri perlu ikut mensukseskan program ini dengan cara merawat berkelanjutan. Mangrove merupakan salah satu sumber daya alam yang potensial.

“Sempena HPN Nanti di Kendari, Gubernur Kepri akan hadir dan menandatangani kesepakatan untuk mensukseskan percepatan Rehabilitasi Mangrove ini,” kata Hasan.

Sebelumnya, sambutan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan, percepatan rehabilitasi mangrove dapat dilakukan tidak hanya dengan pendekatan bentang alam tapi juga dari sisi penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) nasional.

“Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki ekosistem mangrove seluas, yakni 3.364.080 hektare yang terdiri dari 2.661.281 hektare dalam kawasan dan 702.799 hektare di luar kawasan, hal ini  berdasarkan Peta Mangrove Nasional 2021,” ungkap Siti Nurbaya.

Meskipun Indonesia hanya memiliki luas hutan mangrove kurang lebih 2 persen dari total hutan yang ada, namun akan mampu menyimpan karbon sebesar 10 persen dari semua emisi yang ada. Maka potensi alam yang sangat besar ini harus memberi kontribusi dalam perubahan iklim.

Sumber: humas – Editor: redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *