Kadisdikpora Lingga Upayakan Kebutuhan Transportasi Laut Siswa ke Sekolah

Kadis Pendidikan Lingga H.Armia saat meninjau Sekolah Dasar (SD) Santo Carolus

Baru sehari dilantik menjabat Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (DISDIKPORA) Kabupaten Lingga, H.Armia turun meninjau Sekolah Dasar (SD) Santo Carolus Ujung Beting, Kecamatan Senayang, Kamis (06/01/22).

Kadisdikpora yang baru mendapat amanah, Rabu (05/01/22), oleh Bupati Lingga M. Nizar ini tidak terlihat canggung saat turun lapangan. Kedatangannya untuk meninjau keadaan gedung sekolah maupun kesiapan tenaga guru pengajar.

Diketahui, SD St. Carolus sendiri merupakan satu-satunya sekolah yang ada di Pulau Ujung Beting, Kecamatan Senayang. Satu-satunya sekolah katolik yang ada di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau.

“Sekolah ini menjadi satu-satunya tempat bagi anak di Pulau Ujung Beting dan beberapa pulau di sekitarnya untuk mengenyam pendidikan dasar,” kata Armia.

Dalam kesempatan itu, Armia menjelaskan sejarah singkat berdirinya sekolah tersebut. Dikatakan berawal dari rasa kepedulian beberapa tokoh masyarakat setempat, yaitu Piet Parera dan Valentinus Niron akan kehidupan masa depan anak-anak di Pulau Ujung Beting dan Pongok.

“Kedua tokoh masyarakat ini mengumpulkan anak-anak untuk diajarkan membaca, menulis, dan berhitung, tepatnya pada Tahun 1984,” jelas Armia.

Siswa-siswa yang belajar di SD St. Carolus merupakan anak keturanan Suku Flores dan Suku Laut yang pada umumnya belum pernah mengenyam pendidikan walaupun sudah memasuki usia sekolah.

Menurut Armia, awal berdiri sekolah ini siswanya kebanyakan berasal dari luar pulau, seperti Air Kelad, Pulau Manik, Limbong, Cempah, Pulun, Limas, dan Mensanak. Saat ini siswanya hanya berasal dari Ujung Beting, Pongok serta Pulau Senang.

“Beberapa tahun lalu, SD St. Carolus ujung Beting sudah terakreditasi dengan nilai cukup,” kata Armia.

Armia juga mengatakan bahwa sebelumya ia mendapat keluhan dari orang tua murid, terkait tranportasi (laut) ke sekolah. Pihaknya akan berupaya untuk mengakomodir meski tidak masuk dalam APBD Lingga.

“Keluh kesah orang tua murid ini tetap kita usahakan walau di luar Angaran APBD. Kita tidak membeda – bedakan, apalagi kebutuhan dasar anak – anak menuntut ilmu,”ucap Armia.

Diyakinkan oleh Armia bahwa Dinas Pendidikan Lingga sudah mendapat link. Ada pihak yang ingin memberikan kontribusi soal kebutuhan transportasi laut tersebut.

Dalam kunjungan ini, Kadisdik Armia sempatkan diri membagikan baju seragam sekolah dan buku. Sumber anggaran tersebut melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA). (Iwan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *