Bangkitkan Kesenian Yang Telah Mati Suri, Desa Kelanga Adakan Pergelaran Seni dan Budaya

Poroskepri.com Natuna – Guna membangkitkan kembali seni budaya yang telah mati suri, Desa Kelanga mengadakan pergelaran seni dengan menampilkan berbagai macam kesenian diantaranya, Tari Zapin, Pencak Silat, Permainan Alu serta Tari Topeng.

Kades Desa Kelanga, Asmuri dalam sambutannya mengatakan masih banyak seni budaya yang dulu pernah ada, khususnya di daerah Kelanga dan pada umumnya Kabupaten Natuna yang perlu dilestarikan.

“Ayo, semua yang terkait harus mendukung, terutama anak muda. Karena semangat anak muda sangat dibutuhkan untuk menghidupkan kembali seni budaya yang dulu pernah ada,” harap Asmuri, Jum’at malam (25/12/2021) di gedung daerah Desa Kelanga.

Sementara itu Camat Bunguran Timur Laut, Isparta Chairaiyadi sangat mengapresiasi atas diselenggarakannya pergelaran seni budaya yang diselenggarakan Desa Kelanga.

Dikatakannya, melalui pergelaran ini, dapat meregenerasikan seni budaya yang belum sempat dihidupkan kembali. Sehingga seni dan budaya yang ada di Kabupaten Natuna tetap lestari.

“Anak muda harus dilibatkan, karena lestarinya sebuah kebudayaan tergantung semangat generasi penerusnya, jadi jangan tinggalkan anak muda,” pinta Isparta.

Pada kegiatan tersebut juga hadir Kepala Dinas Pariwisata Natuna, Hadinansyah yang diwakili oleh Kepala Bidang Kebudayan, Hadisun.

Dalam sambutannya, Hadisun mengucapakan banyak terima kasih, karena ditengah keadaan keuangan yang kurang stabil, Desa Kelanga mau melaksanakan pergelaran seni. Dengan tujuan, supaya seni budaya yang ada tetap lestari.

Diakui Hadisun, kondusi kebudayan sekarang ini boleh dikatakan sedang terkikis, tergerus, merosot, menurun. Dan itu terjadi bukan hanya di Kabupaten Natuna saja tapi sudah menyeluruh, ujar Hadisun.

“Dahulu, mungkin 10 tahun yang lewat, pergelaran seni bisa kita selenggaran rutin sekali 3 bulan dan bantuan alat seni kita bisa adakan. Kalau sekarang itu semua belum bisa dilaksnakan kembali, karena keadaan keuangan daerah. Mudahan tahun depan anggran kita tak direvokusing lagi, kita hidupkan kembali seni budaya yang ada. Karena itu sudah kita ajukan.” Ungkap Hadisun.

Dikatakannya, masih banyak seni budaya yang perlu dilestarikan seperti, mendu, langlang buana dan sebagainya yang perlu perjuangan yang keras untuk bisa melestarikannya, sehingga seni budaya itu melekat ditengah-tengah masyarakat.

“Untuk meningkat regenerasi butuh tatan kebijakan-kebijakan dari pemda, baik itu di kecamatan maupun di pemerintahan desa. Dan sesungguhnya ini merupakan pekerjan rumah (PR) kita bersama,” ucap Hadisun.

Sebutnya, dengan keadaan keuangan daerah yang tidak stabil, Dinas Pariwisata dan Kebudayan terus melakukan segala upaya, bagaimana seni budaya yang ada di Kabupaten Natuna tetap lestari.

Hasil pantauan media ini dilapangan, tampak hadir pada giat tersebut diantaranya, Camat Bunguran Timur, Kadis Pariwisata, Kades Kelanga, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda, MUI, LAM, Ketua Bumdes, para Perangkat Desa serta masyarakat setempat.

Mon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *