Gubernur Kepri Sebut Jembatan Babin Mendapat Respon Presiden

Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur Kepri Ansar Ahmad saat memberikan pengarahan di Gedung Daerah Kota Tanjungpinang

Gubernur H Ansar Ahmad mengatakan Presiden Joko Widodo memberi respon terhadap program-program yang disampaikan. Diantaranya progres persiapan pembangunan Jembatan Batam Bintan.

Pada pengarahan Presiden Joko Widodo di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Gubernur Ansar menyampaikan beberapa program multiplier effect atau multi-purpose dari keberadaan jembatan itu.

“Insya Allah beliau merespon dengan baik, termasuk laporan perkembangan Bandara Busung dan 5 KEK yang sudah diusulkan dan sebagian sudah ada persetujuan Dewan KEK. Hanya tinggal menunggu peraturan pemerintah,” ujar Gubernur Ansar, kepada wartawan, seusai mengantar kepulangan Presiden Jokowi di Bandara RHF, Rabu (19/5/21) malam.

Gubernur Ansar menyebutkan bahwa Provinsi Kepri dapat respon-respon terbaik dan dukungan untuk program-program pemulihan ekonomi dan penekanan Covid-19.

Sebelumnya, Gubernur Ansar memang melaporkan kepada Presiden perihal kegiatan vaksinasi yang dilaksanakan bersama Bupati/Wali Kota dengan memvaksinasi 15.500 sasaran dengan pos-pos atau Sentral vaksinasi sebanyak 67.

“Sentra-sentra vaksinasi itu akan kita dorong terus menjadi sentra vaksinasi permanen yang setiap hari bisa melayani masyarakat yang akan melaksanakan vaksinasi,” ujar Gubernur Ansar.

Presiden Joko Widodo dan Gubernur Kepri

Sementara pengarahan Presiden Jokowi di Gedung Daerah, menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Kepri, Pimpinan Forkopimda tingkat Provinsi, Tim Satgas Covid-19 Kepri, Bupati dan Wali Kota se-Kepri dan semua pihak yang terlibat yang telah bekerja keras dalam mengendalikan Covid-19.

Apalagi ancaman Covid-19 sampai saat ini belum berakhir bahkan di beberapa negara kembali naik secara eksponensial.

“Hati-hati, kita harus waspada. Saya ingatkan jangan lengah. Jangan menunggu chaos baru kita bertindak. Itu sudah terlambat. Kenapa saya datang ke Provinsi Kepri? Untuk mengingatkan kita semuanya agar hati-hati karena secara nasional puncak kasus aktif kita itu di awal Februari. Januari akhir sudah mulai naik yaitu di angka 176.000,” pesan Presiden Joko Widodo saat memberikan pengarahan kepada Forkopimda se-Provinsi Kepri.

Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa Indonesia belajar dari negara lain untuk menurunkan kasus aktif, yaitu dengan menarik micro lockdown menjadi PPKM skala mikro karena struktur sampai kebawah ada Kepala Desa, RT/RW dan juga ada Babinsa dan Babinkamtibmas yang menjadi kekuatan tersendiri.

“Infrastruktur ini harus kita pakai dalam rangka PPKM skala mikro dalam lingkup kecil ada satu langsung isolasi ada dua langsung karantina. Jadi coba dilihat dari 176.000 hari ini sudah turun menjadi 87.000 kelihatan terus grafisnya ke turun,” ujar Presiden.

Presiden Jokowi menambahkan bahwa menjadi kewajiban dan tanggung jawab semuanya untuk bergerak. Hal ini agar angka kesembuhan itu bisa diperbaiki sehingga naik terus.

“Kalau kurang obat atau ventilator sampaikan ke Menteri Kesehatan,” ujarnya.

Selanjutnya Presiden Joko Widodo menekankan jika kita bisa mengendalikan angka-angka statistik Covid-19 ke arah yang baik, target pertumbuhan ekonomi nasional triwulan kedua ini sebesar 7 persen akan mengikuti.

“Ini bukan sesuatu yang mudah dicapai, tapi Insya Allah bisa kita capai. Saya perlu mengingatkan bahwa ada hal-hal yang memang perlu kerja keras,” jelas Presiden.

Selain itu, Presiden menegaskan soal serapan APBD di Provinsi, Kabupaten dan Kota agar mempercepat belanja untuk menggerakkan roda ekonomi.

Sumber: humas
Editor: redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *