Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi, Arif Minta Pasokan Sembako di Kepri Aman

Guna mengantisipasi lonjakan inflasi kebutuhan bahan pokok, Provinsi Kepri melakukan rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah se-Provinsi Kepri. Sekdaprov H. TS. Arif Fadillah memimpin langsung melalui Video Conference, di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Selasa (12/05).

Arif menjelaskan, rapat dilakukan untuk mengetahui kondisi harga dan kelancaran pasokan serta pendistribusian bahan pokok di tiap tiap daerah (Kabupaten/Kota). Langkah tersebut untuk mewaspadai dan mengendalikan inflasi.

“Situasi penanganan covid dan Ramadhan serta akan memasuki hari Raya Idul Fitri nanti, tentunya diharapkan semua harga bahan kebutuhan pokok terjangkau. Tersedia pasokannya sehingga masyarakat punya kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya,” jelas Arif.

Kembali Arif menyampaikan, walaupun dalam pantauan saat ini harga-harga kebutuhan bahan stabil, namun Pemerintah Provinsi Kepri telah membuat rencana kerja dalam program pengendalian inflasi.

“Program itu untuk dampak Covid-19 maupun persiapan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), khususnya bulan Ramadhan serta Lebaran tahun ini,” paparnya.

Berbagai program, diantaranya membuat Surat Edaran kepada Bupati/Walikota untuk bersama-sama melaksanakan pemantauan dan pengawasan stok dan pasokan bahan pangan pokok strategis di distributor dan Bulog.

“Pengawasan di pasar rakyat dan ritel modern juga dipantau. Terutama yang sering menjadi pemicu inflasi, Harga Eceran Tertinggi (HET)-nya harus diatur oleh pemerintah,” sambung Arif.

Arif pun menekankan agar melakukan pengawasan kepada pelaku usaha agar tidak menaikkan harga secara tidak wajar dan menimbun barang dalam rangka spekulasi. Ia meminta agar melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait kesiapan moda angkutan laut dan udara untuk keamanan dan kelancaran distribusi bahan pangan pokok.

“Strateginya, tentu harus melibatkan TNI dan Polri maupun Satgas Pangan atau stakeholder terkait,” tambah Arif.

Selain itu juga mendorong pemerintah daerah untuk melakukan komunikasi efektif, menurut Arif, dengan mengelola ekspektasi inflasi masyarakat. Untuk itu agar dapat menyampaikan melalui media cetak dan media elektronik tentang perkembangan stok bahan pangan pokok.

“Berbagai program ini hendaknya bisa jadi acuan bersama untuk menjaga agar stok bahan pokok yang dibutuhkan cukup dan dapat terdistribusi dengan lancar, sehingga harga terjangkau dan tidak terjadi inflasi,” harap Arif.

Sementara laporan dari TPID Kabupaten/Kota menunjukan harga-harga barang kebutuhan pokok untuk saat ini relative stabil dengan tingkat inflasi yang masih bisa dikendalikan atau sangat rendah.

Misalnya kota Tanjungpinang, Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan, Robert Pasaribu, melaporkan bahwa saat ini Kota Tanjungpinang mengalami  deflasi sebesar 0,47 persen.  Dengan harga bahan pokok yang cukup stabil dan ketersediaan bahan pokok sangat cukup hingga 3 bulan kedepan.

Demikian juga yang dilaporkan oleh Sekretaris Daerah Kabupetan Karimun Muhd. Firmansyah, akibat dampak Covid-19 ini daya beli masyarakat ikut menjadi rendah sehingga inflasi juga tidak bergerak naik secara signifikan. Ketersediaan bahan pokok untuk Kabupaten Karimun cukup untuk 3 bulan kedepan.

Sedangkan untuk Kota Batam, menurut Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pebrialin, Batam pada bulan Maret mengalami inflasi sebesar 0,07 persen, berada diatas inflasi Provinsi sebesar 0,04 persen.

Namun dapat disimpulkan masih dibawah Inflasi Nasional yaitu 0,08 persen. Menurut Pebrialin, secara keseluruhan bahwa stok pangan cukup untuk 3 bulan kedepannya.

Ia menambahkan, harga bahan pokok di Batam saat ini cukup stabil. Hal itu dikarenakan satgas pangan terus melakukan monitoring harga serta ketersediaan pasokan dengan harapan tidak ada penumpukan atau penimbunan komoditas yang dibutuhkan masyarakat.

Turut hadir pada video conference ini, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Syamsul Bahrum  Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Burhanuddin. (Hms/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *