Husin Madjid Kembali Nakhodai IKM
Husin Madjid terpilih kembali menakhodai Ikatan keluarga Midai (IKM) untuk 4 Tahun ke depan. Dipastikan akan menjadi Ketua Umum IKM kembali setelah memperoleh suara 88 suara atau sekitar 75% dari 117 pemilih, Sabtu (2/11/19).
Musyawarah pemilihan pengurus IKM berlangsung di Gedung Sri Serindit Batu Hitam. Pencalonan Ketua IKM terdiri dari beberapa kandidat, antara lain Indra Joni, Khairul Rizal, Syarifuddin dan Alfiuzzamari. Acara berlangsung khidmat dan penuh dengan nuansa kekeluargaan.
Musyawarah sendiri dipimpin oleh Dewan Pembina IKM, Hardinansyah. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Natuna itu didamping oleh Suherman, Syamsurizon dan Makmur.
Dalam sambutan Hardinansyah, mengatakan bahwa organisasi ini perlu bertransformasi ke arah yang lebih bersifat membangun ekomoni. Menginginkan organisasi ini dapat meningkatkan perekomonian dengan cara memberikan kesempatan berwirausaha kepada putra dan putri di Ranai dan sekitarnya.
“Kita akan membantu mereka dengan modal usaha sejenis pinjaman lunak tanpa bunga. Silakan jika ada yang mau serius merintis dan mengurus usahanya,” ujar Hardinansyah dihadapan para hadirin.
Sementara itu, Ketua terpilih Husin Madjid mengucapkan terima kasih kepada semua warga IKM yang berada di Ranai. Baginya ini merupakan amanah yang diberikan masyarakat untuk memimpin IKM yang kedua kalinya.
“Saya akan laksanakan amanah ini dengan sebaik baiknya dengan berbagai program kerja kami ke depan,” sambungnya.
Menyikapi niat Dewan Pembina sebelumnya, Husin menyambut baik rencana untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat Ranai, khususnya dalam keluarga besar Midai.
“Untuk itu, nanti kepengurusan IKM akan membentuk unit program ekomoni. Dengan tujuan warga IKM agar dapat menciptakan lapangan kerja,” ujar mantan Lurah Sabang Barat Midai yang juga menjabat sebagai Anggota DPRD terpilih dari Partai Gerindra.
Dalam penghujung sambutannya, Husin berharap dukungan doa dalam menjalankan roda organisasi ini dapat memberikan kontribusi positif, baik bagi sosial, keagamaan, dan ekomoni masyarakat. (Herry)