Hasil Reses Anggota DPRD Kepri Sampaikan Masalah Kebutuhan Dasar
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Riau menggelar paripurna atas penyampaian laporan hasil reses. Dari hasil reses di tujuh daerah pemilihan (dapil) Provinsi Kepri tersebut menyampaikan sejumlah masalah. Mulai dari kebutuhan dasar air, listrik, pendidikan, kesehatan, pembangunan hingga perekonomian
Selaku juru bicara dapil II Bintan-Lingga, Hanafi Ekra menyampaikan, masa reses beberapa waktu lalu pihaknya mendapatkan sejumlah keluhan dari masyarakat. Oleh karena itu, Pemprov Kepri diminta meningkatkan perekonomian di pedesaan dengan memperbanyak program padat karya.
“Seperti membuat pelatihan-pelatihan kepada masyarakat, sehingga masyarakat menengah kebawah memiliki bekal untuk membuat sesuatu. Tentunya dapat mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan,” ujarnya saat di Gedung DPRD, Pulau Dompak, Senin (1/7/2019).
Menurutnya, Pemprov Kepri juga perlu melakukan koordinasi yang baik antara pemerintah kabupaten/kota dan pusat dalam perencanaan pembangunan. Banyak kewenangan yang dimiliki Provinsi belum dimaksimal.
Sementara, juru bicara anggota DPRD dapil III Karimun, Ing Iskandarsyah mengatakan, permasalahan pendidikan dan kemaritiman tersebut memang menjadi permasalahan secara umum di masing-masing wilayah Kepri.
“Kita meminta Pemprov Kepri lebih menitikberatkan kepada peningkatan kemampuan para nelayan. Hal itu dapat dilakukan dengan cara memberikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya menyoroti bidang kesehatan. Contohnya, salah satu kasus di rumah sakit Karimun beberapa waktu lalu. Pemprov diminta untuk segera pengadaan alat kesehatan yang yang menjadi kekurangan tersebut.
Juru bicara dapil VI (Nongsa) Kota Batam juga menyampaikan hasil reses, Ririn Warsiti mengatakan bahwa pihaknya menyoroti persoalan listrik yang tidak merata di kawasan pesisir. Dimana, masih banyak daerah yang hanya menadapatkan jatah listrik selama 4,7 sampai 12 jam sehari.
Secara keseluruhan, dapil itu menyampaikan kekurangan yang dialami masyarakat pesisir. Mulai dari sulit listrik, air bersih, sekolah, transportasi laut, serta akses jalan yang menjadi kebutuhan utama warga tersebut.
Tidak berbeda jauh, sama seperti yang dirasakan oleh Dapil Natuna-Anambas. Menurut juru bicara dapil, Wan Nurman Edi, masih banyak ditemui di pulau-pulau Anambas dan Natuna yang belum menikmati listrik dengan optimal. Wan Nurman juga minta Pemprov menyelesaikan pembangunan jalan sepanjang 30 kilometer yang menghubungkan Natuna-Kelarik.
Sumber: Humas
Editor: Red