Dosen UMRAH Gelar Pelatihan Technopreneurship Kepada Masyarakat Bintan
Bintan – Dosen Teknik Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) gelar pelatihan technoprenuership masyarakat pesisir di Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Kamis (16/08/).
Mengambil tema, “Pelatihan Technoprenuership Masyarakat Pesisir Melalui Pengolahan Limbah Sargasum,” kegiatan itu diikuti dari kalangan guru sekolah, siswa dan perwakilan masyarakat di SMPN 20 satu atap Pulau Pucung.
Tridarma pengabdian kepada masyarakat ini dimotori oleh dosen program studi Informatika Eka Suswaini ST MT, Alena Uperiati ST M.Cs, Nola Ritha ST M.Cs serta dari mahasiswa Fakultas Teknik Ade Faturrahman dan Dira Ramhayani.
Menurut Ketua Tim Eka Suswaini, potensi kekayaan laut di Kepri sangat besar. Dari bahan baku yang bisa di olah hingga limbah sampah yang berpotensi, hanya masih awam untuk mengelola manfaatnya.
“Melalui pelatihan ini masyarakat diharapkan dapat mengetahui, salah satunya sampah sargasum yang mengotori pantai bisa di optimalkan,” jelasnya.
Ia mengatakan, jika sargasum dioptimal dapat menjadi bahan bernilai guna tinggi. Dengan cara tertentu untuk mengolah dapat menjadi produk konsumtif, bisa di pergunakan untuk sendiri maupun dijual.
Dari penelitian yang sudah dilakukan, menurut Eka, sargasum mengandung Karbohidrat (19,06 %), Protein (5,53 %), Lemak (0,74%), Air (11,71%), Abu (34,57%) dan Serat Kasar (28,39%). Sargasum dapat juga diolah menjadi briket/arang.
“Pelatihan mengolah sargasum menjadi alternatif bahan bakar, bisa juga diolah menjadi pupuk tanaman,” ujarnya.
Eka Suswaini juga menuturkan bahwa kegiatan sudah dilakukan selama 2 bulan, yang diawalai dengan survey lokasi, penelitian tentang sargasum, sosialisasi, menemui pihak-pihak terkait sampai pada praktek pembuatan briket.
“Semoga peserta pelatihan dapat memanfaatkan potensi alam guna membantu pemerintah dalam program meningkatkan produktifitas,” tuturnya.
Sementara itu, para peserta pelatihan berharap kegiatan seperti ini bisa berkelanjutan dan kehadiran UMRAH dapat membantu masyarakat di tengah berbagai masalah yang dihadapi saat ini.
Menurut salah satu peserta pelatihan itu, jika tidak mengikuti pelatihan maka tidak tahu manfaat dari sampah-sampah yang ada di tepi pantai, ternyata dapat juga dimanfaatkan. (*)
Sumber: UMRAH
Editor Narasi: Dwa/Redaksi