Berpesiar ke Kelenteng Beringin di Tanjungpinang

REPUBLIKA.CO.ID, BINTAN — Salah satu objek wisata yang tidak pernah ditinggalkan oleh para turis yang mengunjungi Bintan, khususnya Kota Tanjung Pinang adalah kelenteng. Hal itu tidak mengherankan, mengingat sekitar 40 persen penduduk Bintan beretnis Cina.

Ada banyak kelenteng di Kota Tanjung Pinang, Pulau Bintan, Kepulauan Riau. Yang paling banyak dikunjungi wisatawan asing maupun domestik adalah Kelenteng Tree Temple, Kelenteng Senggarang, dan Kyuan Yin Temple. Itu diutarakan Yusuf, pemandu wisata yang mengantar kami keliling Kota Tanjungpinang dan Pulau Penyengat pertengahan 2017 lalu.

Tree Temple (kelenteng yang menempel dengan pohon) merupakan kelenteng tertua di Bintan. Kelenteng tiga lantai tersebut menempel dengan pohon beringin. Usianya sudah 450 tahun lebih, ungkap Yusuf.

Kelenteng Senggarang saat ini usianya 303 tahun. Dalam gedung dan halaman Kelenteng terdapat banyak patung yang masing-masing mempunyai arti tersendiri. Kelenteng ini dipakai untuk ibadah umat Konghucu, ujar Yusuf.

Di kelenteng tersebut tiap tahun diadakan acara pesta yang mengundang artis-artis dari luar negeri. Dalam rangka peringatan 303 tahun, Kelenteng Senggarang mengadakan acara pesta pada 29-31 Maret 2017. Sejumlah artis dari luar negeri sudah di-booking untuk mengisi acara tersebut, kata Yusuf.

Kyuan Yin Temple merupakan kelenteng terbesar di Tanjungpinang. Lahannya dulu bekas tambang bauksit. Di depan kelenteng tersebut terdapat banyak patung yang diimpor dari Cina. Di samping kelenteng terdapat kebun buah naga dan sayuran, kata Yusuf.

sumber: https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/15/03/12/gaya-hidup/travelling/17/10/08/oxi3y9284-berpesiar-ke-kelenteng-beringin-di-tanjungpinang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *