Beras Bulog 5 Kg Langka, Sekda : Pihak Bulog Sebut Terkendala Pada Proses Pengiriman Dari Tanjung Pinang
Natuna, Poroskepri.com – Masyarakat Natuna khususnya di Ranai Kota dalam beberapa minggu ini tidak bisa mendapatkan beras bulog kemasan 5 kilo gram (kg) di warung-warung terdekat.
Karena sudah merasa nyaman dan harga beras bulog kemasan 5 kg tersebut terjangkau, masyarakat menjadi rasa kehilangan.
Kelangkaan beras ini juga sudah mulai
menjadi bahan perbincangan masyarakat sehari-hari. Pertanyaan demi pertanyaan mulai bermunculan, bahkan masyarakat mencoba beramsusi dengan caranya masing-masing.
“Saya sudah biasa makan beras bulog yang 5 kg itu, tapi sekarang ini susah didapat, sampai keliling saya mencari juga tak dapat. Kenapa ya, ada apa ya, kok bisa putus?,” keluh Komeng kepada media poroskepri.com, Senin, (11/11/2024).
Menanggapi hal tersebut Sekda Natuna, Boy Wijanarko, langsung melakukan koordinasi ke pihak Bulog Natuna.
“Saat saya hubungi, Kepala Bulog Natuna Bapak Delly, mengakui adanya kelangkaan beras bulog kemasan 5 kg. Hal itu terjadi karena terkendala pada proses pengiriman dari Tanjung Pinang ke Natuna, bahkan sempat ganti kapal,” jelas Sekda.
Namun demikian lanjut Sekda, pihak Bulog akan segera mendistribusikan sisa beras yang ada di gudang, setelah mendapatkan kepastian bahwa kapal yang membawa beras untuk Bulog Natuna sudah berangkat dari Tanjung Pinang menuju Natuna.
“190 ton lebih yang ada di gudang akan didistribusikan minggu ini juga,” ucap Sekda.
Sekda Natuna berharap kepada masyarakat Natuna untuk bisa bersabar.
“Semoga tidak ada kendala lagi dalam proses pengiriman beras dari Pinang ke Natuna. Pihak Bulog juga sudah mengatakan minggu ini juga (mulai hari ini, Senin) akan menyalurkan, 190 ton yang ada di gudang,” jelas Sekda lagi.
Dihari yang sama, Kepala Bulog Natuna, Delly Bayu Putra, saat dihubungi via telpon dirinya membenarkan, terjadinya kelangkaan beras bulog kemasan 5 kg di pasaran.
Hal tersebut terjadi karena adanya kendala pada proses pengirim beras dari Tanjung Pinang untuk gudang Bulog di Ranai dan Sedanau.
Menurut aturan, jelas Delly Bayu Putra, stok beras di gudang tidak boleh kosong.
“Gudang tidak boleh kosong, karena harus selalu ada stok untuk Cadangan Pangan Pemerintah Daerah dan Bansos Bantuan Pangan.”
Stok beras yang ada di gudang Bulog akan segera di distribusikan setelah mendapatkan kepastian bahwa kapal yang membawa beras sudah berangkat dari Tanjung Pinang menuju Natuna.
“Diperkirakan dalam minggu-minggu ini kapal sandar di Natuna, dan 190 ton beras yang ada sekarang sudah bisa kita salurkan mulai hari ini,” pungkasnya.
Laporan : Mon.