DP3AP2KB Natuna : Pentingnya Peran Orangtua Agar Anak Terhindar dari Kasus Kekerasan

Kabid PPPA Natuna, Yuli Ramadhanita memberikan pemaparan dalam sosialisasi di Gedung Serbaguna Kantor Desa Batu Gajah, Kecamatan Bunguran Timur, Kamis 22 Junior 2023. Foto: istw.

Natuna, Poroskepri.com – Guna menekan angka kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di bawah umur di Kabupaten Natuna. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Natuna, melalui bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), melakukan kegiatan sosialisasi “Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Tahun Anggaran 2023”.

Giat tersebut berlangsung di Gedung Serbaguna Kantor Desa Batu Gajah, Jalan Wan Ahmad, Kecamatan Bunguran Timur, Kamis (22/6/2023).

Pada kesempatan itu Kepala Bidang (Kabid) PPPA Natuna, Yuli Ramadhanita, memaparkan kegiatan sosialisasi merupakan salah satu upaya mencegah tindakan Kekerasan Terhadap Anak (KTA), Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), Anak Berhadapan Hukum (ABH) dan perkawinan anak dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap anak.

“Anak dibawah umur adalah dari sejak dia lahir hingga berumur 18 tahun,” ucap Yuli Ramadhanita.

Selanjutnya Yuli Ramadhanita, meminta kepada setiap orang tua agar menjadikan rumah sebagai tempat yang aman dan nyaman. Hal itu salah satu cara mencegah anak terhindari dari jeratan pergaulan bebas.

“Karena bertanggung jawab orang tua, dunia dan akhirat,” cetusnya.

Ditegaskannya, orang yang terdekat untuk melindungi anak dari tindakan kekerasan, dan mencegah keterlibatan dengan hukum adalah orang tua.

“Orang tua harus membuat aturan dalam rumah tangga, seperti atur jam makan, belajar dan sholat, termasuk membatasi main HP, kalau bisa hanya 2 jam saja,” tambahnya pula.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Natuna, Iptu Apridony, sebagai narasumber pada kegiatan tersebut menyampaikan bahwa kekerasan yang dimaksud adalah suatu perbuatan terhadap seorang dengan timbulnya kerusakan terhadap pisik.

Begitu juga kekerasan seksual terhadap anak dibawah umur, akan menimbulkan hilangnya kepercayaan diri shingga mengalami rasa takut.

Selanjutnya penelantaran melalaikan kewajban sehingga orang tersebut terlantar diruang lingkup rumah tangga secara fisik maupun sosial itu juga termasuk kategori kekerasan.

“Jika bapak (suami) belum ada rezeki harus terus terang dengan istri shingga istri tidak merasa ditelantarkan,” sebutnya.

Adapun faktor terjadinya kekerasan tersebut adalah, kurangnya komunikasi, tidak ada keharmonisan dalam rumah tangga, kesalahan istri, suami tidak mampu dalam ekonomi, ada perselingkuhan, pengaruh miras, akibat kawin paksa dari keluarga.

Hadir dalam kesempatan itu, Kabid PPPA beserta Staf, Sekdes Batu Gajah, Kasat Reskrim Polres Natuna, Bhabinkamtibmas Polsek Bunguran Timur, Babinsa, Ketua RT, RW, tokoh masyarakat, serta para peserta sosialisasi.

Kegiatan sosialisasi yang berlangsung selama satu hari itu disisi salah satunya sesi tanya jawab dengan peserta.

Laporan : Mon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *