Secara Nasional Pada Tahun 2024 Angka Stunting Natuna di Target 14 Persen

Natuna, Poroskepri.com – Dinas Pemberdayaan Perempuan Pelindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Natuna menggelar kegiatan diseminasi audit kasus stunting. Kegiatan berlangsung di Gedung Organisasi Wanita (GOW) Bukit Arai Jalan Batu Sisir, Senin (7/11/2022).

Kegiatan ini dibuka oleh Bupati Natuna, Wan Siswandi. Dan dalam kata sambutannya Wan Siswandi mengatakan kegiatan diseminasi audit kasus stunting ini sangat positif. Ini merupakan upaya pemda untuk menekan angka stunting di Natuna.

“Secara Nasional, pada tahun 2024 mendatang kasus stunting Natuna ditargetkan pada angka 14 persen,” tuturnya.

Dirinya berharap, setelah hasil dari diseminasi audit stunting ini didapat, jangan dijadikan untuk laporan saja tetapi harus ditindaklajuti secara tim.

“Apapun kendala yang ditemukan harus ditindaklanjuti. Semua pihak harus mendukung, ini tidak bisa ditangani sendiri-sendiri. Kalau kerjanya secara tim jangankan 14, pada 2024 ditarget 10 persen pun Insya Allah bisa kita capai,” pintanya.

Wan Siswandi juga menghimbau kepada semua yang terkait, supaya dapat mengikuti apa yang telah dikomandoi Ketua Penanganan Stunting Natuna, Rodial Huda.

“Kita harus kompak, untuk penanganan stunting ikuti Komando Ketua yaitu pak Wakil Bupati. Saya disini lebih, ke mendorong percepatan penanganan penurunan stunting,” ajaknya.

Ditegaskannya, Pemda Natuna harus berupaya untuk mencapai target tersebut, supaya atensi pemerintah pusat tentang angka Stunting di Natuna tinggi tidak ada lagi.

Sementara itu Ketua Pencegahan Stunting Natuna, Rodial Huda, mengatakan permasalahan Natuna bukan pada angka Stunting, tapi lebih kepada pola hidup atau prilaku.

“Kita tinggal di kelilingi laut, banyak ikan dan mudah didapat. Seharunya tidak ada yang kekurangan gizi lagi. Sepertinya kita harus lebih banyak memberikan pemahaman tentang pola hidup yang sehat serta perilaku yang benar dalam memenuhi kebutuhan gizi anak.” ujar Rodial Huda.

Untuk mencapai hasilnya kata Rodial, semua unsur harus terlibat tidak bisa dilakukan oleh satu atau dua orang saja.

“Tim harus tau bagaiman carannya kasih pemahaman kepada setiap kepala keluarga. Begitu juga dengan peran orang tua harus bisa menanamkan pola hidup sehat terhadap anak. Ini sangat penting, karena berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya anak. Terus bagaimana cara mendidik anak supaya memiliki kebiasaan berperilaku hidup sehat,” jelasnya.

Dikatakan Rodial, penyebab lainnya juga ada, salah satunya masih ada masyarakat Natuna
yang tidak memiliki jamban, atau MCK.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Natuna Sri Riauwati, melaporkan anggaran kegiatan diseminisasi audit stunting ini bersumber dari DAK non pisik Tahun 2022.

Mon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *