Atasi Minimnya APBD, Bupati Natuna Jemput Bola Kepusat

Bupati Natuna, Wan Siswandi bersama OPD nya temui MentriKoordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Jenderal TNI Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A.

Natuna, Poroskepri.com – Minimnya Aanggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tak membuat Bupati Natuna Wan Siswandi, pasrah. Untuk percepatan pembangunan, dirinya bergerak cepat dengan cara menemui hingga belasan mentri di pusat (jemput bola.red).

Belum lama ini, Wan Siswandi berhasil menemui 12 mentri. Pada setiap pertemuan dengan mentri, Bupati Natuna memaparkan semua potensi daerah.

Dan baru-baru ini, Wan Siswandi, kembali ke kementerian menjumpai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Jenderal TNI Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A., Kamis (17/3/2022) di Jakarta.

Secara geografis, Natuna berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga Asean. Wilayahnya terdiri dari 98 persen laut, dan dua persen daratan. Dan yang mengagumkan Natuna memiliki kekayaan laut yang luar biasa.

“Selain strategis, perairan Natuna bagi Indonesia memiliki arti yang sangat penting. Karena Natuna merupakan batas terluar dari NKRI. Untuk itu, seharusnya tidak ada alasan, bagi pemerintah pusat untuk tidak mempercepat pembangunan di Natuna,” ungkap Wan Siswandi.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Wan Siswandi kepada Luhut Binsar Panjaitan, sebelum dirinya meminta beberapa usulan pembangunan yakni peningkatan infrastruktur dasar, seperti persediaan air bersih, listrik, jalan dan jaringan telekomunikasi.

“Kami sengaja desak pusat, kalau bisa semua menteri kita minta, agar percepatan pada lima pilar pembangunan di Natuna yang telah dicanangkan oleh bapak Presiden cepat terwujud. Apa yang sudah diintruksikan Presiden tersebut, kita sebagai pemerintah daerah seharusnya lebih kooperatif untuk menyambutnya,” ungkap Wan Siswandi.

Selain itu, Wan Siswandi berharap kepada pemerintah pusat agar wacana untuk menjadikan Natuna sebagai Kawasan Ekonomi Khusus dipercapat oleh pemerintah pusat.

“Saya menilai wilayah Kepulauan Natuna sangat potensial untuk dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kelautan. Sebab selain memiliki sumber daya alam yang melimpah, Natuna sudah memiliki infrastruktur penunjang yaitu Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu yang berada di Selat Lampa,” ujarnya.

Wan Siswandi optimistis, kawasan ekonomi khusus bisa mendorong tumbuh kembangnya khususnya disektor kelautan dan perikanan Natuna. Sebab bidang-bidang yang terkait dengan sektor kelautan dan perikanan nantinya terintegrasi, mulai dari produksi, pengolahan, logistik hingga pasar.

“Natuna memiliki potensi besar di subsektor perikanan tangkap dan juga perikanan budidaya yang menunjang untuk dijadikan sebagai kawasan ekonomi khusus. Untuk budidaya misalnya, ada ikan napoleon dan kerapu yang nilai ekonominya begitu tinggi. Apalagi pemasarannya sudah merambah pasar ekspor di mana pembeli datang langsung ke keramba-keramba pembudidaya,” tegas Wan Siswandi.

Luhut Binsar Panjaitan merespon baik dan segera merapatkan hal ini dengan para menteri terkait. Selain Luhut, Wan Siswandi juga berjumpa langsung dengan Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko dan Sekjend Menteri Dalam Negeri Suhajar untuk memperkuat pengajuan tersebut serta mempercepat nomor register pemekaran kecamatan Pulau Panjang dan Seluan.***

Mon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *