Usai Bagikan Sembako, Bupati Tinjau Ruas Pembangunan Jalan Jalur Dua
Poroskepri.com NATUNA – Usai membagikan sembako untuk lansia di kantor camat Bunguran Timur. Bupati Natuna Wan Siswandi didampingi Kepala Dinas PUPR Agus Supardi, Sekcam Bungtim, Wan Ridduan dan Lurah Ranai, Wan Ariansyah, meninjau ruas jalan DKW Muhammad Benteng, Minggu 23 Januari 2022,
Peninjauan ini dalam rangka persiapan pembangunan jalan dua jalur. Rencananya akan dibangun dari simpang tiga Sungai Ulu (kantor bupati) ke Lanal Ranai, selanjutnya dari jalan Bujang Muhammad sampai jalan DKW Muhammad Benteng.
Bupati Natuna Wan Siswandi mengatakan, untuk pembangunan jalan tersebut, Pemda akan membebaskan kedua sisi. Minimal tiga meter sebelah kiri dan kanan jalan, namun tidak merusak bangunan masyarakat.
“Jadi konsepnya kita mau menyelesaikan masalah jalan kita yang sempit, tapi tidak menimbulkan persoalan baru. Maksudnya jangan ada masalah dengan masyarakat yang akan terkena dampaknya”, ujar Bupati kepada awak media, Minggu (23/01/2022) di kantor Camat Bunguran Timur.
Bupati meminta kepada konsultan yang akan membuat perencanaan, untuk menyesuaikan dengan kondusi dilapangan, jangan memaksakan secara mutlak lebar kiri kanan jalan.
“Contohnya jembatan dua jalur di sungai ulu. Kalau kita ikut perencanaan dari Kementerian, hampir 10 rumah kenanya. Tapi setelah kita lihat fungsinya hanya untuk jembatan, akhirnya hanya satu rumah yang kena.
Menurutnya, kalau dilihat dari gambar perencanaan awal, sekitar 7 rumah di Bandarsyah akan terkena dampak. Akan tetapi dalam pelaksanaannya nanti akan bersifat situasional, belum tentu semuanya terkena imbas pembangunan jalan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Natuna Agus Supardi menyampaikan, pihaknya sudah mensosialisasikan rencana pembangunan jalan dua jalur tersebut kepada masyarakat.
Pengerjaannya dibagi menjadi tiga tahap, mulai dari simpang tiga Bukit Arai – Lanal Ranai, Jalan Bujang Muhammad Yasin – jembatan Ranai, dan dari Jembatan Ranai sampai seterusnya (batu kapal).
“Jadi yang sudah kita lakukan sosialisasi kepada warga yang dari jembatan ranai dan seterusnya. Tahun ini kegiatan perencanaannya kita lelang”, ujar Agus Supardi.
Untuk sekarang, pihaknya belum bisa memastikan masing-masing warga kena berapa meter dampak dari pembangunan jalan. Karena masih menunggu lelang perencanaan.
“Setelah perancanaan baru kita buat gambarnya dan disampaikan kepada masyarakat. Masing-masing warga itu kita akan sampaikan tanah mereka kenaknya berapa meter.”
Menurutnya pekerjaan ini tidak semudah membalik telapak tangan. Persoalannya kompleks, apalagi menyangkut tanah milik masyarakat.
“Terkait warga yang tanah dan bangunan maupun pohon nya kena, secara aturan pemerintah sudah jelas, nantinya akan diganti,” ujar Agus. ***
Mon.