Teguh : Gerakan Literasi Nasional di Kabupaten Natuna Sangat Luar Biasa

Natuna,Poroskepri.com – Kemendikbudristek mengirimkan tim pengkaji dari Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Riau untuk mengadakan penelitian di Natuna. Dengan judul Peran Komunitas Literasi dalam Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Natuna. Kegiatan tersebut berlangsung dari tanggal 10 sampai 15 September 2021.

Pengkaji literasi dari kemendikbudristek, Teguh mengatakan Gerakan Literasi Nasional di Kabupaten Natuna sangat luar biasa.

Menurutnya pemerintah dan masyarakat Kabupaten Natuna saling bergandeng tangan dan berperan serta dalam memajukan literasi di Kabupaten Natuna.

Dikatakannya hal itu tak terlepas dari dukung Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Natuna, Muhammad Faisal, S.E., M.A. Beliau, kata Teguh sangat berperan aktif dalam mengerakan Literasi Nasional di Kabupaten Natuna.

Sementara itu Muhammad Faisal selalu memprioritaskan pendirian dan fasilitas kegiatan Forum Taman Bacaan Masyarakat yang ada di Kabupaten Natuna.

“Kegiatan ini harus kita dukung karena mencerdaskan dan meningkatkan minat baca masyarakat,” kata Muhammad Faisal kepada Media ini, Rabu (15/09/2021).

Hal senada juga dilakukan Kepala Desa Pulau tiga kecamatan Pulau Tiga Barat, Rozain. Dirinya sangat peduli terhadap Gerakan Literasi Nasional yang ada di desanya.

Keseriusan Rozain dibuktikannya. Dirinya menganggarkan dana desa sekitar 8 juta untuk penyediaan buku dan operasional taman bacaan masyarakat pada anggaran tahun 2021.

Begitu juga yang disampaikan ketua SKB Natuna, Ibu Rika. Ia mengatakan akan berkolaborasi dengan Taman Bacaan Masyarakat Natuna Sastra untuk melaksanakan kelas menulis bagi pegiat literasi di Kabupaten Natuna.

Termasuk, Ketua Kelompok Informasi Masyarakat( KIM) sekaligus kordinator Taman Ilmu desa Mekar Jaya, Ahdiyani. Dirinya sangat berperan aktif dalam Gerakan Literasi Nasional.

Yang dilakukan Ahdiyani adalah memperdayakan masyarakat desa Mekar Jaya lewat Taman Bacaan Masyarakat sebagai desa wisata hutan Mangrove.

Tak hanya disitu, Ahdiyani juga memberdayakan hasil dari pohon mangrove sebagai Sirup dari buah Mangrove. Membuat salai dari buah mangrove, gantungan kunci serta Abon dari kepiting yang ada di hutan mangrove.

Sehingga sudah sepantasnya mereka mendapat perhatian, khususnya dari Pengurus Taman Bacaan Nasional serta pemerintan pusat maupun pemerintah daerah. Untuk membantu pengembangan Taman Bacaan Masyarakat yang ada di Kabupaten Natuna.

Dan masih banyak kegitan lainya seperti, Kemah Literasi di hutan Mangrove, magang literasi atau kegiatan- kegiatan yang menambah motivasi msyarakat di Natuna untuk berinovasi dan bisa menjadi percontohan bagi seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya.***

Mon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *