Natuna Nan Kaya SDA Butuh Pelabuhan Ekspor-Impor

Salah satu pelabuhan di Kabupaten Natuna, sampai saat ini masih menjadi andalan

Letak geografis Kabupaten Natuna di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) merupakan daerah kemaritiman. Terdiri dari 154 gugusan pulau, 27 diantaranya berpenghuni.

Bila dilihat jarak tempuh dari Natuna, baik itu menuju ke Provinsi Kepri maupun ke Pemerintah Pusat cukup jauh. Kendala lainnya yang harus di hadapi Natuna, setiap akhir tahun akan mengalami musim angin kencang (musim utara).

Sampai sekarang, Natuna yang berada di ujung utara NKRI ini, meskipun kaya akan Sumber Daya Alam (SDA), namun masih minim insfrastruktur. Masih mengalami kesulitan soal transportasi, butuh penyelesaian serius dari pemerintah provinsi maupun pusat.

Prihal tersebut sangat dirasakan oleh para pengusaha di Natuna yang selama ini harus menguras kocek lebih dalam untuk mengirim atau mendatangkan barang kebutuhan. Khususnya bagi pengusaha ikan di Natuna.

“Ya memang begitulah kondisinya saat ini, bicara untung ya tetap ada tetapi tipis. Kalau ada kesalahan sedikit saja bisa rugi,” ujar salah seorang pengusaha ikan di Natuna kepada media Poros Kepri. Jum’at, (10/09/21).

Namun begitu, para pelaku usaha tersebut berharap kepada pihak pihak yang terkait untuk bisa segera membuka pelabuhan ekspor – impor di Ranai, ibu kota Kabupaten Natuna tersebut.

“Saya kirim ikan biasanya sampai keluar, untuk bisa sampai di sana harus beberapa kali bongkar muat, dan itu tentu menambah biaya. Kalau ada pelabuhan ekspor-impor dapat membantu. Kapal sekali jalan saja dan menghemat biaya pengiriman,” ujarnya.

Menurutnya lagi, masalah tersebut sudah sering disampaikan pada setiap ada kesempatan didalam pertemuan. Baik kepada Pemerintah Daerah maupun ke Pemerintah Provinsi, bahkan persoalan ini sudah disampaikan ke tingkat Kementrian.

“Mungkin saja sampai saat ini menunggu waktu, tapi entah kapan tidak ada yang tahu,” bebernya seolah mengeluhkan kondisi yang dihadapi para pengusaha.

Sementara itu, mengacu pada persoalan dimaksud, Wakil Bupati Natuna Rodial Huda mengatakan, masalah tersebut sudah menjadi perioritas Pemerintah Daerah Natuna. Namun tetap sesuai dengan kewenangan dan tupoksi yang dimiliki.

Dikatakan, dirinya telah mencoba menjajaki, seperti ke negara Singapura bahkan sampai daerah Hongkong. Membutuhkan proses panjang dan harus ada kajian khusus untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

“Pada dasarnya semua Pemda selalu memperhatikan semua keluhan dari masyarakatnya. Dan selalu menginginkan kehidupan masyarakatnya sejahtera dan makmur,” pungkas Rodial Huda. (Mon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *