Kenapa Stok Darah di UTD RSUD Sering Kosong, Ini Penjelasannya
Poroskepri.com Natuna – Untuk Percepatan Penanganan Covid-19, pemerintah mengeluarkan aturan Protokol Kesehatan yakni Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan dan Mengurangi mobilitas (5M).
Terkait hal itu, selama masa pandemi pihak RSUD maupun PMI dan TNI-Polri stop suplay darah. Termasuk kegiatan donor darah yang sifatnya menimbulkan keramaian. Ujar Direktur RSUD Natuna Dr, Imam Syafari, kepada wartawan diruangan kerjanya. Kamis, (27/05/2021).
“Untuk masyarakat ketahui, selama masa pandemi Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD Natuna membatasi kegiatan donor darah. Kecuali untuk perorangan UTD selalu terbuka, dengan syarat harus mentaati standar Protokol Kesehatan” jelasnya.
Lanjutnya, alat penyimpanan kantong darah di RSUD juga kurang memadai untuk menyimpan stok darah lebih banyak, ucapĀ Dr Imam Syafari yang didampingi plt. Kabid Layanan RSUD Natuna, Ari Fajarudi
“Kami telah rencanakan penambahan alat dan juga telah mengusulkannya melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Mudah-mudahan cepat terealisasi, sehingga apa yang dikeluhkan masyarakat bisa cepat teratasi,” ucapnya.
Pada dasarnya lanjut Dr Imam, pihak RSUD selalu berkeinginan untuk memberikan pelayanan seprima mungkin kepada masyarakat.
“Terkait donor darah, kami selalu berharap hubungan baik RSUD dengan PMI, TNI-Polri maupun orang-orang yang tercatat namanya di UTD sebagai pendonor tetap, selalu terjaga.”
Ditambahkanya, karena pasien terpapar covid terus meningkat, mulai 27 Mei – 31 Mei 2021 mendatang RSUD Natuna menutup sementara beberapa pelayanan kecuali keadaan Emergency, RSUD tetap memberikan pelayanan dengan mengarahkan langsung ke IGD.
“Selema libur kita gunakan untuk menseterilkan seluruh ruangan di RSUD dengan cara menyemprotkan disinfektan,” jelas Dr Imam.
mon.