Pembangunan Penyalur BBM Satu Harga, Wagub Minta Penambahan di Kepri
Wakil Gubernur Hj. Marlin Agustina menyambut baik program Pembangunan Penyalur BBM Satu Harga. Provinsi Kepulauan Riau yang wilayahnya 96 persen lautan tentunya sangat terbantu.
“Adanya Program Pembangunan Penyalur BBM 1 Harga ini, tentunya lapisan masyarakat dapat menikmati BBM harga yang sama. Kita berharap dukungan dari berbagai pihak, khususnya BPH Migas untuk merealisasikan,” kata Wagub Marlin saat Video Conference dalam Rapat Koordinasi dan Klarifikasi Teknis Usulan Penambahan Lokasi Tertentu Pembangunan Penyalur BBM 1 Harga di Ruang Rapat Kantor Gubernur, Rabu (17/3).
Tahap pertama Program BBM 1 Harga rentang tahun 2017-2019, terdapat tiga Kabupaten yang mendapat program ini, yaitu Kabupaten Bintan, Kabupaten Kepulauan Anambas, dan Kabupaten Natuna. Sebagian besar tahap pertama ini terserap untuk nelayan.
“Wilayah yang sebagian besar lautan, tentunya program tahap pertama sangat membantu nelayan di 3 kabupaten tersebut. BBM 1 harga ini meringankan, biaya operasional dan transportasi lebih murah,” kata Wagub Marlin.
Sementara, Sekdaprov Kepri Arif Fadilah menyampaikan, penambahan lokasi pembangunan penyalur BBM 1 harga, Pemprov Kepri mengusulkan untuk menambah 21 Kecamatan dari 5 Kabupaten. Yaitu Kabupaten Kepulauan Anambas, Bintan, Lingga, Karimun dan Natuna.
Dijelaskan, dari 5 kriteria yang ditetapkan oleh BPH migas untuk usulan penambahan lokasi sudah memenuhi, termasuk mitra pengusaha. Dari 21 usulan Kecamatan, hanya 4 Kecamatan yang belum ada mitra pengusaha.
“Untuk itu kita akan terus mendorong Pemda setempat agar 4 Kecamatan ini untuk tetap dimasukkan dalam usulan,” jelas Arif.
Berkaitan dengan tahap pertama program BBM 1 harga tahun 2017-2019, Sekda Arif mengungkapkan bahwa antusiasme masyarakat sangat tinggi.
“Program tahap pertama mendapatkan antusiasme dari masyarakat karena sangat membantu. Oleh karena itu, tahap selanjutnya ini Pemkab kembali mengusulkan titik-titik tambahan di daerah mereka,” tambahnya.
Kepala Subdit Pengaturan BBM BPH Migas, I Ketut Gede Aryawan memaparkan bahwa Program Pembangunan Penyalur BBM 1 harga digagas dengan latar belakang adanya daerah-daerah khusus 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) yang belum terdapat penyalur, yang mengakibatkan harga BBM diluar ketetapan.
“Untuk mensukseskan program ini, ada 5 faktor kesiapan yang harus dipenuhi oleh calon lokasi, yaitu tidak ada penyalur, ada infrastruktur pendukung, ada calon pengusaha (mitra) yang berminat. Selain itu faktor keamanan,” ujarnya.
Sumber: humas
Editor: redaksi