Untuk Masalah Lahan di Bintan, Soerya Respationo Siapkan Pengacara Bantu Warga
Setelah berapa hari blusukan untuk ‘belanja masalah’ ke sejumlah wilayah di Kabupaten Bintan, calon Gubernur Kepri HM Soerya Respationo dan tim SInergi banyak menerima keluhan dari masyarakat.
Selain masalah infrastruktur yang belum maksimal, didapati masalah legalitas lahan di Bintan Utara yang belum menemui titik temu. Rata-rata mengaku sudah menempati sekian lama namun belum ada kejelasan hak kepemilikan.
Dalam kesempatan itu, warga meminta bantuan dari Soerya Respationo untuk memperjuangkan hak mereka disaat terpilih nanti.
Ada beberapa tempat yang mengeluhkan masalah lahan, diantaranya, di Teluk Sasak Kecamatan Seri Kuala Lobam, Teluk Sebong, Gunung Kijang, Bintan Timur hingga Teluk Bintan.
“Lahan yang telah lama di tempati diklaim milik sebuah perusahaan, kami bingung mau mengadu kemana. Untuk itu kami mohon bantuan pak Soerya agar warga mendapatkan haknya,” ucap salah satu warga yang dituakan.
Menanggapi persoalan lahan tersebut, Soerya Respationo bersedia membantu untuk menyelesaikan permasalahan. Ia mengaku berapa masalah di Bintan lebih didominasi legalitas lahan.
“Dimana-mana biasanya masyarakat yang menyerobot lahan, akan tetapi di Bintan malah lahan masyarakat yang diserobot,” ucapnya bercanda.
Namun begitu, dengan serius ia mengatakan bahwa pihaknya sudah bertemu dan berdiskusi dengan warga di 8 kampung di Bintan Utara. Setelah melakukan musyawarah dengan tim, Soerya Respationo sepakat akan datangkan beberapa pengacara.
“Pengecara datang ke sini untuk menginventarisasi sekaligus membuat kronologi dari lahan yang dikeluhkan oleh warga tersebut,” jelas Soerya Respationo
Nantinya, sambung Soerya, pengacara akan mengumpulkan data yang diperlukan, sekaligus berdiskusi bersama beberapa tokoh-tokoh yang mengetahui kebenaran dari legalitas lahan warga tersebut.
“Kami meminta bantuan dari bapak dan Ibu untuk bisa mengumpulkan berkas-berkas dan dokumen penting sehingga bisa diketahui secara pasti legalitas lahan warga ini,” imbuhnya.
Sementara untuk permasalah infrastruktur, warga juga mengeluhkan kondisi kelistrikan yang dirasakan belum maksimal. Masih sering kekurangan daya sehingga ada pemadaman bergilir.
Sumber: istimewa
Editor: redaksi