Kondisi Nelayan Natuna Pada Saat Musim Utara

(Foto : Istimewa)

Natuna, Poroskepri.com – Angin kencang pada setiap musim utara, membuat sebagian nelayan di Kabupaten Natuna Provinsi Kepulaun Riau, beralih profesi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Pada saat musim begini gelombang laut bisa mencapai 5 meter bahkan bisa lebih, jadi tak semuanya nelayan berani melaut. Untuk hari-hari biasanya ada yang memilih jadi tukang bangunan, serabutan gitu lah,” kata Pai, salah satu warga asal Kecamatan Pulau Tiga, Kamis (5/01/2023) di komplek Mesjid Agung Natuna – Ranai.

Diperkirakannya aktivitas nelayan akan kembali normal pada bulan Februari, karena dua bulan kedepan sudah masuk pada penghujung musim utara.

“Kalau berani, justru musim ini enak melaut. Tapi pompongnya harus besar sesuai dengan kondisi dilaut. Karena pada musim ini ikan banyak, apa lagi kalau nyimbek (cari ikan tongkol) inilah waktunya,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, karena yang melaut hanya nelayan tertentu dan pada saat tertentu saja, jadi imbasnya harga ikan di pasaran lokal jadi naik.

“Biasa ikan simbek (tongkol) jika harga normal 30 ribu per ekor, sekarang bisa mencapai 70 bahkan 80 ribu, dengan berat berkisar 2 kilo lebih per ekor,” katanya.

Menurutnya saat ini ketersediaan stok ikan bagi kebutuhan lokal di daerah jadi terbatas dan hanya jenis ikan tertentu yang masih tersedia.

“Biasanya dipasar, kalaupun ada ikanya hanya sedikit, karena kebanyakan nelayan pergi pagi pulang siang, mereka tidak mau lama-lama di laut,” ujarnya.

Sementara untuk nelayan pesisir, tetap melaut seperti biasa namun beralih pada alat tangkap seperti kelong, bubu, atau jaring dan itupun hanya daerah tertentu saja.

“Ada yang pasang kelong, bubu ketam di pinggir atau dekat-dekat bakau,” katanya.

Kata Pai, musim utara ini terjadi setiap akhir tahun, dan tidak jarang kebutuhan selama tiga bulan dibantu oleh pengepul untuk memenuhi kebutuhan mereka.

“Selama tidak bisa melaut pandai-pandai lah runding sama bos ikan untuk berhutang atau bagaimana, hingga nanti selesai musim utara baru kerja normal lagi. Dan ada juga yang sudah menabung dari awal untuk menghadapi musim tahunan ni,” katanya.

Mon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *