Minim Anggaran, TV Kepri Kian Redup

Redaksional TV Kepri
Sebagai penyiaran publik di tingkat lokal, harusnya keberadaan TV Kepri sangat berperan menyebarkan informasi antar daerah se pprovinsi. Sayangnya, stasiun televisi milik Kepri itu sudah tiga tahun lebih tidak melakukan penyiaran.
Prihal tersebut disebabkan karena izin siar TV Kepri sudah tidak valid, harus mengajukan izin kembali. Selain itu, siaran berbasis pendidikan dan kebudayaan inipun membutuhkan peralatan baru agar siaran dapat di akses secara maksimal oleh masyarakat.
Menurut salah satu staf di TV Kepri, Yudise, izin siar sudah diupayakan mengajukan izin yang baru, namun sejauh ini, ia tidak mengetahui sampai dimana tahapannya. Karena yang membidangi urusan pengajuan izin bukan dirinya, jadi tidak memahami secara detail.
Sementara untuk peralatan baru guna menunjang kerja (siaran) juga belum dapat dipenuhi karena tidak memiliki anggaran yang cukup. Persoalan ini juga sudah disampaikan bebarapa kali tetapi tetap tidak ada anggaran.
“Kondisi ini sudah dibicarakan kepada pak Kadis (Pendidikan), namun belum ada jawaban sesuai harapan. Kami hanya menanti arahan dari bapak, kalau ada anggaran akan dijalankan,” ucapnya saat ditemui, Kamis (17/04/25).
Selain permasalahan izin siar dan peremajaan alat, Yudise mengatakan, TV Kepri juga harus menyediakan dana untuk biaya MUX (sistem multiplaksing) di salah satu stasiun yang berkedudukan di Kepri.
Masih menurut Yudise, biaya rutin untuk aktivasi MUX diperkirakan sebesar 15 juta perbulan. Namun tidak dirincikan prihal spek jangkauan MUX ataupun kapasitas siaran.
“Kita akan tempatkan peralatan MUX ini di stasiun yang memiliki sistem pemancar. Setelah alat difungsikan, baru produk siaran kita bisa diakses,” jelasnya.
Yudise menyatakan, dia bersama rekan rekan memang berharap agar TV Kepri ini dapat berkarya lagi. Hematnya, lembaga penyiaran satu satunya milik Provisi Kepri ini harus menjadi perhatian serius semua pihak.
“Apalagi ini adalah produk Perda dari pemimpin pemimpin Kepri sebelumnya. Jadi yang bisa memberi jawabannya hanya pimpinan, kami tidak punya otoritas soal keberlangsungan TV Kepri ini,” paparnya.
Dilain sisi, cukup mengherankan jika TV Kepri tidak mendapat anggaran yang memadai. Bila dikaitkan dengan anggaran publikasi yang dikeluarkan oleh Provinsi Kepri, tidak seharusnya TV Kepri mengalami kondisi hidup segan namun tidak mati.
Melihat dari beberapa OPD di Pemprov Kepri yang mengeluarkan anggaran sangat fantastis, mestinya eksistensi TV Kepri tidak redup. Anggaran publikasi setiap tahun yang keluar mencapai puluhan milyar, namun tidak ada geliat untuk menyisihkan anggaran ke TV Kepri. (Red)