Gagasan Paslon Lis-Raja Untuk Tanjungpinang, Ada 4 Prioritas

Paslon Lis Raja konferensi seusai mendaftar ke KPU

Lis Darmansyah-Raja Ariza (Lis-Raja) resmi mendaftar ke KPU sebagai pasangan calon (paslon) untuk pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang, Kamis (29/8/24).

“Pendaftaran sudah selesai kami laksanakan. Alhamdulillah berkas dinyatakan lengkap,” kata Lis saat konferensi pers di KPU Tanjungpinang.

Paslon ini menggagas program unggulan untuk masyarakat jika terpilih nanti. Yakni program gratiskan biaya Pendidikan 100 persen, dan biaya Kesehatan 100 persen gratis lewat Kartu Tanjungpinang Berbenah.

“Pendidikan digratiskan secara total dari SD-SMP 100 persen. Tidak ada beban biaya lagi, semua dibebankan kepada negara melalui pemerintah daerah,” ucap Lis.

Sementara di sektor kesehatan, Lis menyebutkan soal pelayan yang prima. Pelayan berupa jaminan dari dokter yang berkualitas serta obat-obatan gratis 100 persen.

“Pemerintah daerah menjamin obat obatan untuk pasien, bahkan yang tidak ditanggung BPJS akan ditanggung,” ucap Lis.

Untuk Visi-Misi Lis-Raja adalah Berbudaya, Indah, Melayani, Aman, Sejahtera, Agamis, Kreatif, Teknologi, Integritas (BIMASAKTI). Melalui Visi-Misi ini, Paslon akan fokus kepada hal penting yang perlu lebih ditingkatkan.

Terkait dengan kemiskinan, kata Lis, saat ini Tanjungpinang nomor 2 kemiskinan tertinggi setelah Kabupaten Lingga. Ada tugas berat menanti yang harus di tuntaskan.

“Kita punya formula agar angka kemiskinan di Tanjungpinang bisa turun. Caranya, dengan melakukan sensus ulang seluruh data-data kemiskinan, PKH dan sebagainya,” jelas Lis.

Agar bantuan tepat sasaran, masih kata Lis, perlu dilakukan sensus untuk pemerataan. Saat ini yang terjadi, masyarakat sering komplain karena ada yang tidak mendapatkan bantuan.

“Sensus ulang untuk mengidentifikasi persoalan-persoalan kemiskinan. Diprediksikan angka kemiskinan Tanjungpinang jika mau real sekitar 12 persen,” bebernya.

Cara mendapatkan angka yang benar, menurut Lis harus diimbangi dengan penganggaran pengentasan kemiskinan. Jika angka kemiskinan 9 persen, sementara anggaran pengentasan kemiskinan hanya Rp300 juta, hal ini sulit untuk turun.

Dalam pemberdayaan masyarakat, lanjut Lis lagi, rangkaian untuk pengentasan kemiskinan dengan cara menghidupkan ekonomi adalah melalui UMKM, bantuan modal usaha dan pelatihan.

Dalam pemerataan pembangunan infrastruktur, Paslon menilai pembangunan di lingkungan masyarakat penting, seperti drainase dan lampu jalan.

Sementara pada pengembangan olahraga, pihaknya memiliki perhatian khusus pada pengembangan olahraga di Tanjungpinang.

“Rencana membangun dua fasilitas cabang olahraga menjadi agenda kita, termasuk rencana membangun stadion indoor dan meng-upgrade lapangan Sulaiman Abdullah,” papar Lis.

Dunia pariwisata di Tanjungpinang juga masuk dalam visi besar mereka. Diantaranya potensi laut di daerah Kampung Bugis dan Pelantar Pelangi bisa diolah lagi.

Lis-Raja ingin menjadikan Tanjungpinang sebagai pusat perdagangan dan pariwisata yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *