Bahas Isu Ketahanan Pangan, Deputi Bapanas Apresiasi Kesiapan Barenlitbang Kepri

Kepala Bapelitbang Kepri Misni (kiri) menjelaskan kepada Deputi Bidang Kerawanan Pangan Nasional DR. Nyoto Suwignyo prihal kesiapan Provinsi Kepri terhadap Isu Ketahanan Pangan

Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menerima kunjungan kerja Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional Dr. Nyoto Suwignyo, MM, di kantor Bappeda Kepri, Dompak, Tanjungpinang, Jum’at (26/7/24).

Menurut Kepala Bapelitbang Kepri, Misni, S.KM., M. Si, kunjungan kerja Deputi Bidang Kerawanan Pangan Nasional ini, membahas terkait isu pangan di wilayah Provinsi Kepri. Pembahasan lebih mengarah kepada langkah strategis dalam meningkatkan ketahanan pangan.

“Diketahui dari tahun 2019 – 2023 tren indeks ketahanan pangan Provinsi Kepri cenderung positif. Peningkatan indikator ini juga perlu disertai inovasi dan perubahan di bidang pertanian dan ketahanan pangan agar mencapai target skor IKP 76,1 pada tahun 2045,” ujar Misni.

Misni, mengatakan, dalam upaya menjamin ketersediaan, distribusi, keterjangkauan dan keamanan pangan, Provinsi Kepri menggandeng Badan Ketahanan Pangan, melalui kerjasama dengan Perum Bulog Sub Divre Tanjungpinang. Kerjasama dalam pengelolaan cadangan pangan ini sejak tahun 2014.

“Tujuannya, khusus pada pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan keterjangkauan beras bagi masyarakat berpendapatan rendah dan kekurangan pangan. Untuk kerawanan pangan terdapat sebesar 200 ton ekuivalen beras,” terang Misni.

Untuk itu, lanjut Misni, Pemerintah mendorong agar seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Kepri agar memiliki cadangan pangan tingkat Kabupaten/Kota. Bahkan bila perlu sampai ditingkat Pemerintah Desa, melalui lumbung pangan masyarakat desa.

“Kita juga membahas isu keberlanjutan lingkungan. Dimana Provinsi Kepri juga dihadapkan dengan permasalahan dan tantangan kelangkaan dan persaingan untuk mengakses Sumber Daya Alam (energi, air dan pangan salah satunya),” tambah Misni.

Kepala Bapelitbang Kepri Misni dan Deputi Bidang Deputi Bidang Kerawanan Pangan Nasional DR. Nyoto Suwignyo

Kendati demikian, masih menurut Misni, perkembangan Prevalence of Undernourishment (PoU) Provinsi Kepri untuk tahun 2019 sampai 2023 terbilang baik, mencapai 9.83 %.

Adapun kerangka upaya transformasi super prioritas (Game Changer) Provinsi Kepri dalam meningkatkan ketahanan pangan, yaitu;

1. Perlindungan sosial dan layanan dasar
2. Pengendalian inflasi dan peningkatan PAD
3. Penguatan konservasi ekosistem keanekaragaman hayati berkelanjutan, serta penguatan upaya-upaya pencegahan kerusakanlingkungan, termasuk pengembangan sistem peringatan dini terhadap ancaman kerusakan lingkungan, penegakan hukum lingkungan danpengelolaan B3 secara terpadu, terutama pada KPPN Penyengat dan sekitarnya.
4. Perbaikan sistem logistik di Kepulauan Riau untuk mengatasi mahalnya pengiriman produk antar kabupaten dan kota di Provinsi Kepulauan Riau.
5. Pendirian pelabuhan pengumpan lokal di pulau-pulau yang memiliki potensi ekonomi di kabupaten dan kota.

Sedangkan Quickwins dalam meningkatkan ketahanan pangan di Provinsi Kepri, yaitu;

1. Penerapan graduasi bantuan sosial, penguatan kemandirian masyarakat, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat
2. Pengembangan industrialisasi perikanan, terutama di Kawasan Perkotaan Batam dan Ranai
3. Peningkatan produktivitas nelayan perikanan tangkap dan budidaya secara berkelanjutan di Kepulauan Riau
4. Peningkatan kemandirian kawasan perdesaan, pemenuhan infrastruktur layanan dasar, dan pemberdayaan masyarakat perdesaan guna mempercepat penuntasan kemiskinan pada daerah afirmasi/ lambat tumbuh, terutama di Kab. Lingga, Kab. Kep. Anambas, dan Kab. Natuna

Sementara itu, dari paparan Kepala Bapelitbang Kepri sebelumnya, Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional Dr. Nyoto Suwignyo, MM mengapresiasi langkah kongkrit yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kepri dalam mengatasi dan mengantisipasi persoalan dan isu pangan di wilayahnya.

Menurutnya, upaya Provinsi Kepri dalam mengantisipasi persoalan isu pangan harus diprioritaskan dan menjadi atensi khusus nasional. Prihal ini mengingat di wilayah Provinsi Kepri didominasi oleh lautan, jadi harus ada ekstra perhatian.

Turut hadir pada diskusi tersebut Tim Badan Pangan Nasional, Kabid Perencanaan Perekonomian dan SDA, Zulkarnaen Adi Jaya, ST. MM. Serta beberapa Pejabat Fungsional dan Staf Bappeda Kepri.

Sumber: Bapelitbang Kepri

Editor: Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *