Dimasa Pandemi Covid-19, Natuna Tidak Bisa Bebuat Banyak Dalam Hal Pembangunan Insprastruktur.
Natuna, Poroskepri.com – Karena sebagian anggaran APBD dialihkan untuk percepatan penanganan covid-19, Pemerintah Kabupaten Natuna, tidak bisa berbuat banyak dalam hal pembangunan, khususnya dibidang insprastruktur.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas PUPR, Helmi Wahyuda, kepada media Poros Kepri, diruang kerjanya, jalan Batu Sisir Bukit Arai. Selasa, (18/05/2021).
“Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pusat kita tidak ada masalah, tapi kalau kegiatan pembangunan insprastruktur bersumber dari APBD banyak yang di pending karena adanya pengalihan anggaran,” ucapnya.
Menurut Helmi Wahyuda, untuk percepatan penanganan Covid-19, Pemkab Natuna harus melakukan Refocusing Anggaran. Dengan resiko, banyaknya kegiatan yang sudah direncanakan dialihkan anggarannya.
“Ini konsekuensi dari Refocusing Anggaran, maka kegiatan di Dinas PUPR banyak yang dikurangi, oleh sebab itu beberapa kegiatan kita tunda dulu pelaksanaanya,” jelas Helmi, sapaan akrabnya.
Seperti yang kita ketahui bersama, Refocusing Anggaran adalah “mengalokasikan kembali anggaran kegiatan hasil refocusing untuk dialokasikan pada kegiatan yang sebelumnya tidak dialokasikan melalui mekanisme perubahan anggaran dengan cara menggeser/mengalihkan/memindahkan anggaran dari kegiatan sebelumnya ke kegiatan lainnya.”
Ia berharap, virus covid-19 yang sudah dua tahun ini mewabah cepat berlalu. Dan anggaran, baik itu dari APBN sampai ke APBD kembali normal. Karena, menurut Helmi, selama dua tahun ini Dinas PUPR tidak bisa berbicara banyak terkait pembangunan inspratruktur.
“Insyaallah, kalau nanti normal lagi keadaan APBD, kita akan laksanakan semua kegiatan yang tertunda, tentunya sesuai dangan aturan dan kemampuan keuangan,” harapnya.
Lanjut Helmi, untuk penanganan banjir. Contoh pembersihan, pelebaran dan pengerokan sungai di Bandarsyah, jadi perioritas Dinas. Dengan anggaran bersumber dari DAK.
Helmi Wahyuda menyebutkan, untuk tahun 2022, salah satu perioritas Dinas PUPR adalah Hotmix Jalan Tok Sitam Ranai Kota.
Karena menurutnya, satu-satunya jalan dalam kota yang belum dihotmix. Bahkan sudah belasan tahun luput dari perhatian pemerintah.
“Jalan Tok Sitam sampai Hang Jebat itu memang kita perioritaskan betul untuk tahun 2022. Karena keadaan jalan tersebut sudah cukup memprihatinkan. Dan saya sudah pastikan kegiatan itu sudah masuk musrenbang kemaren.” tutupnya..
mon.