18/12/2025

Alasan Dana Belum Cair, Pekerjaan Swakelola RKB di SMA-IT As-Sakinah Molor

Alasan Dana Belum Cair, Pekerjaan Swakelola RKB di SMA-IT As-Sakinah Molor

Bangunan 2 lantai kegiatan swakelola RKB

Pembangunan ruang kelas baru (RKB) melalui mekanisme swakelola di SMA-IT As-Sakinah Tanjungpinang diduga melewati batas waktu pelaksanaan. Kegiatan revitalisasi pendidikan sekolah selama 150 hari kelender itu molor.

Alasannya, keterlambatan kegiatan swakelola senilai Rp1,4 miliar ini karena keterbatasan anggaran. Pengajuan anggaran kegiatan (tahap II) untuk belanja barang belum cair.

“Intinya, kalau swakelola ada anggarannya baru bisa dibelanjakan, beda sama kegiatan lelang. Ini saja duitnya belum ada, belum ada masuk,” ucap Ahmad, selaku konsultan perencana sekaligus pengawas saat ditemui di lokasi pembangunan, Rabu (17/12/25).

Tidak hanya di tempanya, lanjut Ahmad, di beberapa tempat lainnya juga belum mendapat kucuran anggaran. Dirinya mengaku terus lakukan koordinasi kepada panitia terkait anggaran, tetap belum ada kepastian.

“Ya memang tak ada duitnya, mau belanja pakai apa, logikanya ada duit baru bisa belanja. Material yang ada ini dari inisiatif sekolah, hasil ngutang,” jelas Ahmad.

Disinggung masalah lewat dari batas waktu pelaksanaan selama 150 hari kelender, Ahmad mengatakan bahwa masih ada waktu sampai akhir bulan (31 Desember). Menurutnya hal tersebut merupakan toleransi yang diberikan dari pusat.

“Ya kita tetap berusaha secepatnya selesailah. Sebatas masih bulan Desember, ya tak masalah,” ucapnya.

Hal ini, lanjut Ahmad, sudah diketahui pihak oleh Jaksa saat turun melakukan peninjauan lansung situasi pekerjaan swakelola RKB SMA-IT As-Sakinah dimaksud.

Tangga ke lantai 2 terlihat belum dirapikan

“Memang predeksinya pertengahan Desember, kalau bisa kita siapkan. Sementara duitnya belum cair, bagaimana mau menyiapkan,” terang Ahmad.

Meski begitu, masih menurut Ahmad, ia beserta pekerja terus menyelesaikan pekerjaan. Bahkan sudah 3 minggu mereka menambah jam kerja (lembur).

“Pekerjaan kita ini sudah mau selesai, mencapai 90 persen. Saat ini kita dalam tahapan finising,” tutupnya mengakhiri pembicaraan, dan buru buru pamit meninggalkan lokasi karena diundang rapat.

Untuk memastikan keterlambatan pekerjaan yang disebabkan dana belum cair, dilakukan upaya konfirmasi kepada panitia pembangunan satuan pendidikan (P2SP). Sayangnya, Indriana Esthi Wulandari, yang juga sebagai kepala sekolah SMA-IT ini tidak ada di tempat saat ditemui.

“Ibu tidak ada saat ini. Tadi permisi keluar tidak tahu pergi kemana, mohon maaf ya,” ucap pegawai di kantor sekolah.

Sementara itu, Warno selaku kepala tukang, saat disinggung soal keterlambatan pekerjaan, mengatakan sudah menambah tenaga pekerja untuk menyelesaikan bangunan swakelola RKB di SMA-IT As-Sakinah itu.

“Sesuai arahan yang diterima, pekerjakaan dikejar semaksimal mungkin agar cepat kelar. Soal batas waktu, informasinya bulan ini, cuma tanggalnya tidak tahu,” ujar Warno.

Terkait anggaran yang belum cair, apakah mempengaruhi sama upah pekerja, menurut Warno, tidak ada pengaruh. Ia memastikan, setiap pekerja dibawah koordinasinya menerima upah tepat waktu.

“Insyaallah, anggota saya menerima upah tidak kurang, dan tepat waktu. Jadi tidak ada masalah soal itu,” jelas Warno.

Hingga berita diunggah, upaya konfirmasi kepada panitia kegiatan terus diupayakan. Benarkah karena dana belum cair pekerjaan swakelola itu terkendala. (Red)