Semiloka Pencegahan Korupsi, Gubernur Ansar: Upaya Mencegah Lebih Baik Dari Penindakan
Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad menyambut baik upaya KPK dalam semiloka pencegahan korupsi. Upaya yang diselenggara oleh KPK di lingkungan DPRD ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan penindakan.
“Semiloka ini sebagai bentuk upaya mencegah kemungkinan terjadinya korupsi di lingkungan Pemprov Kepri. Pemerintah itu terdiri dari Kepala Daerah dan DPRD, keduanya seperti dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan,” kata Ansar di kantor DPRD Kepri, Rabu (24/3/21).
Menurutnya, suksesnya suatu pembangunan di daerah tergantung Kepala Daerah dan unsur DPRD. Oleh sebab itu, Ansar Ahmad mengajak semua pihak untuk perkuat sistem pengawasan internal agar kemungkinan terjadinya korupsi bisa kita hindari.
Jika KPK sudah melakukan penindakan, menurut Gubernur, akan berdampak luas. Salah satu yang dimaksud, akan menjadi penghambat dalam proses pembangunan di daerah.
“Sebaik-baik pencegahan adalah komitmen kita semua. Mari kita bangun sistem yang kita punya dengan sistem yang bisa mencegah kemungkinan terjadinya korupsi di lingkungan kita,” tegasnya.
Hadir langsung dari KPK RI adalah unsur Pimpinan KPK RI Nawawi Pamolongo dan Kasatgas I Korsupgah KPK RI Maruli Tua Manurung.
Nawawi Pamolongo mengatakan, upaya penindakan yang dilakukan KPK bukanlah menjadi sebuah prestasi, hal itu merupakan upaya akhir yang harus dilakukan. KPK justru berhasil jika tidak ada kasus korupsi lagi yang harus ditindak.
“Dengan demikian, upaya pencegahan yang telah dilakukan oleh KPK tandanya berhasil,” jelasnya.
Nawawi pun berharap, agar para Anggota DPRD yang hadir langsung atau secara virtual bisa memahami ini. Penindakan bukan tujuan utama KPK, langkah awal yang dilakukan adalah pencegahan.
Kegiatan semiloka pencegahan korupsi ini diisi dengan diskusi serta tanya jawab secara langsung maupun virtual. Diskusi dimoderatori oleh Kasatgas I Korsupgah KPK RI Maruli Tua Manurung.
Adapun jumlah anggota DPRD yang hadir sebanyak 80 orang. Yang hadir langsung 20 orang, sedangkan yang hadir secara virtual 60 orang.
Sumber: humas
Editor: redaksi